Wednesday, September 26, 2012

Hambat Tuberkolosis, dengan Teh Hijau

Walau sudah ada obat antituberkulosis ( tb ), tb masih jadi maasalah kesehatan dunia yang utama. pemicunya, cii-ciri fisik bakteri pemicu tb, mycobacterium tuberculosis, dapat hindari sistem pertahanan tubuh manusia hingga terapi kadang waktu kurang efektif. 


Penyembuhan yang tidak berkelanjutan mengakibatkan resistensi obat disebabkan mutasi kromosom mikobakterium hingga dapat hindari dampak kerja obat, jadi hambatan tersendiri. 

Berangkat dari keprihatinan lihat keadaan ini, tiga mahasiswa semester vii fakultas kedokteran kampus sebelas maret solo, yaitu afandi dwi harmoko, yasjudan rastrama, serta trisna adhy wijaya, mengkaji lebih dari satu penelitian serta menyimpulkan bahwa teh hijau ( camellia sinensis ) bisa jadikan terapi adjuvan ( pendukung ) untuk terapi tb yang ada. ini lantaran teh hijau memiliki kandungan senyawa polifenol yang bisa menghalangi perkembangbiakan mikobakterium, yaitu epigallocatechin gallate ( egcg ). tiap-tiap gram teh hijau memiliki kandungan 30-50 gram egcg. 

Teh hitam sesungguhnya juga memiliki kandungan polifenol egcg, namun tidak sebanyak teh hijau. proses produksi teh hitam menyebabkan kandungan egcg berkurang. 

Di antara rujukan yang dipakai ketiga mahasiswa yaitu penelitian anand pk, kaul d, serta sharma m di india th. 2006 perihal polifenol didalam teh hijau yang dapat menghalangi perkembangbiakan mycobacterium tuberculosis. penelitian ini mengungkap, mikobakterium mati sesudah 12 jam dipapar egcg dari teh hijau. 

Menambah kekebalan :

Egcg mempunyai mekanisme untuk jadikan immunomodulator, yaitu menambah sistem kekebalan tubuh yang bisa membunuh mikobakterium sekalian turunkan sistem kekebalan yang dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel normal. mekanisme ini tidak ditemukan pada obat anti-tb yang dipakai sekarang ini. 

Keuntungan lain egcg yaitu untuk jadikan antioksidan yang 10 kali lebih kuat dari antioksidan vit. c serta 100 kali lebih kuat dari vit. e. 

Tidak hanya itu, egcg juga bisa menghalangi perkembangan taco ( tryptophan aspartate-containing coat protein ) pada makrofag. makrofag yaitu sel imun yang menghancurkan sel cacat sekalian mematikan zat yang merugikan, layaknya bakteri atau virus. di bagian lain, makrofag tidak bisa menghancurkan mikobakterium lantaran terlindungi oleh taco, protein yang dihasilkan makrofag. 

Untuk memisahkan egcg dari teh hijau, menurut yasjudan, bisa dikerjakan ekstraksi teh hijau dengan metode ekstraksi meserasi, yakni direndam memakai pelarut kloroform, metanol 95 %, serta etil asetat, lantas di ambil sarinya. metode ini bisa mengekstraksi tanpa mengakibatkan kerusakan kestabilan egcg. 

0 Responses to “Hambat Tuberkolosis, dengan Teh Hijau”

Post a Comment

@dhany. Powered by Blogger.
Free BackLinks direktori-blog-indonesia
Back To Top